LIPUTANRAKYAT.COM|Simeulue – 27 Atlet Silat TAPAK SUCI serta 7 altet perguruan Tunas Nusantara Kabupaten Simeulue gagal untuk ikut serta pada Pra PORA yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2021 di Nagan Raya.
Kegagalan tersebut diketahui karena tidak ada seleksi dari Plt Ketua Pengurus Cabang IPSI Simeulue, yang mana Plt hanya membawa 1 perguruan untuk mewakili Kabupaten Simeulue di ajang Pra PORA tersebut.
TC perguruan sudah berjalan selama 4 bulan sore dan malam demi meraih hasil yang maksimal, namun semuanya sirna.
“Tanpa belas kasihan dari penguasa !!!!,”ungkap Putra selaku pelatih Tunas Nusantara kepada Media ini melalui Whatsapp, Selasa 23/11/2021.
Ardiansyah menjelaskan, semua cara sudah di tempuh agar Atlet mereka bisa diikutsertakan dalam Pra PORA tersebut. Namun hasilnya sangat mengecewakan terutama bagi para Atlet.
Langkah-langkah yang sudah ditempuh seperti berbicara dengan cara yang baik dan bijaksana kepada Plt Ketua Pengurus Cabang IPSI Simeulue, laporan ke Ketua Umum IPSI Aceh, laporan ke Sekretaris Umum IPSI Aceh hingga melapor langsung ke Ketua KONI Kabupaten Simeulue.
“Tapi tidak ada solusi yang bisa membantu untuk melaksanakan seleksi !!!,paparnya.
“Semuanya sudah kita lalui yang pada akhirnya kita harus berlapang dada. Semoga Allah SWT memberikan hidayahnya agar mereka bisa lebih Arif dan bijaksana untuk kedepan,”tambah Putra.
Lebih lanjut, Putra menuturkan, sebelum menentukan berangkat, Plt Ketua IPSI Simeulue mengundang 2 pelatih untuk berkordinasi namun yang terjadi bukan berkordinasi, malah memutuskan jumlah Atlet yang akan di berangkatkan di ajang Pra PORA kali ini dengan dalih karena kekurangan dana.
“Yang menyedihkan lagi berangkat tanpa seleksi altlet. Hal ini tentu mengakibatkan hilangnya semangat atlet yang sudah lelah latihan siang dan malam demi membela tanah kelahiran,”timpalnya lagi.
Kemudian juga, didalam rapat persiapan Pra PORA yang di laksanakan di kantor KONI Kabupaten Simeulue, pelatih dari perguruan Tunas Nusantara tidak di undang dengan alasan pelatih mendesak Plt IPSI untuk melaksanakan Muscab.
“Logikanya, apa hubungannya muscab dengan pelaksanaan seleksi,”tanyanya.
Yang lebih mengherankan lagi, sambung Putra, Plt Ketua IPSI yang ditunjuk langsung oleh Pengurus Provinsi IPSI Aceh malah mengeluarkan kata-kata kepada Pelatih Tunas Nusantara mau mendirikan perguruan lain dan melatih silat dalam waktu yang singkat untuk persiapan Pra PORA di Nagan raya.
“Apakah atlit pencak silat Kabupaten Simeulue yang berangkat mengikuti pra pora di Nagan Raya adalah hasil perguruan yang di dirikan Plt ketua, sehingga dipandang tidak perlu dilaksanakan Seleksi ????,”tutupnya.
Pelatih Tapak Suci dan Tunas Nusantara merasa kecewa dengan kebijakan Plt dan Pengprov IPSI Aceh yang jauh-jauh hari berkordinasi permasalahan kepengurusan IPSI Simeulue namun Pengprov tidak menggubris keluhan pelatih.[Red]